
Peran hutan dan mitigasi perubahan iklim. Meski bukan orang yang sangat aktif mengamati isu lingkungan, tinggal di Kalimantan membuat saya melihat banyak hal terkait isu lingkungan. Seperti banjir yang melanda sejumlah daerah, juga kebakaran hutan yang terjadi hampir tiap tahun, hingga menimbulkan kabut asap yang begitu mengganggu aktivitas.
Bahkan di bulan ini kabut asap mulai muncul di beberapa daerah di Kalimantan Barat.
Adanya online gathering bersama #EcoBloggerSquad membuat rasa penasaran saya kembali muncul. Apa benar masalah tersebut terjadi secara alami atau ada hal lain yang mempengaruhinya?
Beruntungnya saya mendapat banyak jawaban dan fakta menarik mengenai hal itu. Salah satunya melihat peran hutan dalam mitigasi perubahan iklim.

Beda Cuaca dan Iklim
Sebelum membahas lebih jauh tentang peran hutan, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu mengenai perbedaan cuaca dan iklim. Karena mungkin masih ada yang bingung dengan perbedaan keduanya.
Jadi secara singkat cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat atau daerah dengan cakupan yang kecil. Terjadi dalam waktu yang singkat.
Sementara iklim adalah keadaan yang menunjukkan pola kejadian cuaca rata-rata di suatu wilayah atau daerah yang lebih luas. Waktunya juga relatif lebih panjang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan cuaca dan iklim, yaitu:
- Suhu udara
- Sinar matahari
- Kelembapan udara
- Tekanan udara
- Arah angin
- Kecepatan angin
- Penguapan
Indonesia, khususnya di Kalimantan masih memiliki hutan yang cukup luas. Sudah bukan kabar baru bahwa dengan hutan yang kita punya, Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.
Hutan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Namun sayangnya ketika luas hutan semakin berkurang, ada banyak negatif juga yang dirasakan. Seperti siklus perubahan cuaca dan iklim yang tidak menentu, bisa berubah-ubah seketika.
Kondisi Hutan di Indonesia Saat Ini
Deforestasi (penurunan luas hutan) jadi bahasan yang serius di Indonesia. Pembangunan yang begitu masif ternyata membawa dampak lain, yang kalau tidak ditanggulangi dengan baik, maka akan menimbulkan banyak masalah. Seperti krisis iklim yang makin terasa saat ini.
Menurut informasi Data Global Forest Watch, deforestasi di Indonesia pada 2001-2019 mencapai 26,8 juta hektar. Pulau Sumatera dan Kalimantan disebut yang paling banyak mengalami deforestasi selama periode tersebut.
Pengurangan tersebut terjadi akibat adanya alih fungsi hutan, mengakomodasi urbanisasi serta penggunaan lahan untuk keperluan perkebunan kelapa sawit, pertambangan dan pertanian.
Meski begitu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memberikan informasi terbaru mengenai deforestasi yang terjadi. Menurut KLHK, pada periode 2019-2020 pengurangan luas hutan di Indonesia mengalami penurunan. Angkanya mencapai 75 persen atau sekitar 115,5 ribu hektar.
Peran Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Hutan bukan sekedar pohon liar yang tumbuh di suatu tempat begitu saja. Jika ditelusuri lagi, ada banyak peran hutan yang sangat menguntungkan kita dan alam. Termasuk untuk mitigasi perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Beberapa jenis hutan pun disebut memiliki daya serap yang sangat baik terhadap gas karbon. Pengurangan gas karbon akan sangat membantu agar perubahan iklim tetap terjaga.

Peran hutan lainnya yang juga tidak kalah menarik untuk diketahui antara lain:
1. Hutan Sebagai Penyerap Karbon Terbaik
Tanpa sadar ada banyak aktivitas kita sehari-hari yang menimbulkan gas karbon. Hal tersebit tentunya perlu diminimalkan. Hutan disebut jadi penyerap karbon terbaik.
Beberapa jenis pohon tertentu juga dikatakan memiliki kemampuane menyerap karbon lebih banyak.
Walau begitu, kita juga bisa memulai untuk memelihara pohon atau tanaman di rumah. Karena itu dapat membantu menyerap karbon yang ada di sekitar kita.
2. Hutan Sebagai Penyembuh Mental
Mengunjungi hutan dapat memberikan kita rasa ketenangan. Suasana alam yang begitu khas membust hutan juga mampu jadi penyembuh mental.
Jadi, ketika merasa sedang banyak pikiran dan bituh suasana yang damai, tak ada salahnya untuk pergi ke hutan.
3. Hutan Sebagai Supermarket
Bagi orang-orang di daerah tertentu, hutan adalah supermarket. Karena hutan dapat memenuhi berbagai kebutuhan mereka. Melalui hutan mereka bisa mendapatkan sumber air dan makanan yang cukup untuk sehari-hari.
4. Hutan Sebagai Sumber Cadangan Air
Mereka yang hidup berdampingan dengan hutan menjadikannya sumber cadangan air. Bahkan beberapa kota seperti New York dan Mumbai menggantungan 1/3 cadangan air mereka pada hutan.
5. Hutan Sebagai Asuransi Jiwa
Masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman menjadikan hutan sebagai asuransi jiwa. Karena bagi mereka hutan berperan penting dalam hidup, seperti penghasil bahan pangan dan roda penggerak perekonomian.
Setelah melihat peran hutan yang begitu penting, semoga makin banyak dari kita yang terpanggil untuk ikut menjaga hutan, juga turut serta dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Membuat Indonesia lebih baik bukan hanya untuk kita saat ini, tapi juga untuk para generasi penerus nantinya.